Jumat, 03 Juni 2011

Gerhana Matahari Tengah Malam, Mungkin?

Mungkinkah gerhana Matahari terjadi pada tengah malam? Ini memang seperti pertanyaan konyol. Tetapi, Knut Joergen Roed Oedegaard, astrofisikawan dari Norwegian Centre for Science Education, mengatakan, fenomena itu mungkin terjadi dan akan terjadi pada tengah malam hari ini, 1 Juni 2011.
"Ini mungkin seperti sebuah kontradiksi untuk mengalami gerhana Matahari pada malam hari. Tapi, inilah yang akan dilihat di wilayah Norwegia bagian utara, Swedia, dan Finlandia pada 1 Juni hari ini," kata Oedegaard seperti dikutip Spacedaily.com, Rabu (1/6/2011).
Bagaimana hal itu bisa terjadi? Oedegaard mengatakan, saat belahan Bumi utara mengalami musim panas tahun ini, wilayah Artik tidak mengalami Matahari tenggelam. Jadi, pada prinsipnya gerhana Matahari bisa terjadi kapan saja.
Gerhana yang akan terjadi hari ini adalah gerhana Matahari parsial. Gerhana ini ialah gerhana Matahari tengah malam pertama setelah 31 Juli 2000 dan yang terdalam sejak 1985. Penduduk setempat harus menunggu hingga tahun 2084 untuk menyaksikan gerhana Matahari tengah malam yang lebih dalam.
Johny Setiawan, astronom Max Planck Institute for Astronomy, mengatakan, "Gerhana matahari total juga bisa terjadi di tengah malam, seperti yang mungkin terjadi pada 4 Desember 2021 dan 15 Desember 2039 di kutub selatan, di mana Desember adalah musim 'panas' dan Matahari tak pernah tenggelam."
Untuk gerhana kali ini, Fred Espenak dari Goddard Space Flight Center NASA mengatakan, wilayah lain juga bisa melihat, tetapi bukan saat tengah malam. Beberapa wilayah itu antara lain China, Siberia, Eslandia, Alaska, Jepang, Korea Utara, dan Kanada.
Wilayah Reykjavik, Eslandia, akan mengalami gerhana tepat sebelum senja hari ini. Sementara wilayah China dan Siberia akan mengalaminya pada Kamis (2/6/2011) fajar besok. Uniknya, berdasarkan publikasi space.com, wilayah China dan Siberia akan mengalami lebih dulu. Jadi gerhana seolah-olah dimulai pada tanggal 2 Juni 2011 dan berakhir pada 1 Juni 2011.

kompas.com

Bosscha Dipilih untuk Meneliti Pluto

Observatorium Bosscha ITB menjadi salah satu observatorium dari 15 lokasi yang akan disinggahi peneliti internasional untuk penelitian Pluto. Tim peneliti rencananya akan singgah pada 27 Juni 2011 mendatang.
Tim peneliti terdiri dari Southwest Research Institute, University of Arizona, dan Observatorium Bosscha ITB, serta didukung oleh National Geographic, NASA (National Aeronautics and Space Administration) Planetary Astronomy, serta The New Horizons mission to Pluto.
Bosscha diklaim memiliki banyak keunggulan sehingga dipilih sebagai tempat penelitian. "Letaknya relatif dekat dengan garis khatulistiwa dan berada dalam deretan Samudra Pasifik," demikian penjelasan yang ditayangkan pada situs web ITB.
Bosscha memiliki teleskop besar (refraktor gando 60 cm Zeiss) dan teleskop menengah (reflektor GOTO 45 cm, reflektor Celestron 25 cm) yang dilengkapi dengan kamera video CCD yang sensitif.
National Geographic Indonesia/Alex Pangestu